Jumat, 17 Desember 2010

Evaluasi Kurikulum
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas perkembangan kurikulum
Dosen pengampu : Dra. Wiji hidayati, M.ag



Disusun oleh :
Sony Eko Adisaputro
Nim 09470154

Progam Studi Kependidikan Islam
Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yoyakarta
2010



Pendahuluan
Banyak ahli yang telah menyumbangkan buah pikirnya tentang evaluasi kurikulum antara lain Stephen Wiseman, dan Douglas Pidgion dalam bukunya, curriculum evaluacion.
Kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengelola pendidikan adalah dengan melakukan pergantian dan perbaikan kurikulum per periode kekuasaan dipandang sebagai langkah yang baik. Semenjak tahun 1968 hingga sekarang telah terjadi empat kali pergantian model kurikulum nasional masing-masing pada tahun 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum 2004, kurikulum, 2006. Harapan yang dititipkan dengan pergantian kurikulum adalah tercapainya tujuan pendidikan nasional sesuai dengan amanat konstitusi.
Terjadinya perubahan kurikulum tidak dapat dielakan karena adanya perubahan pandangan dalam pendidikan dan desakan dari negara luar yang mengharuskan untuk mengubah kurikulum berdasarkan stndart internasional.

Konsep Kurikulum
Dalam kamus Webster yang dikutip oleh Nasution isitilah kurikulum berarti “ 1. a race cource; a place for running;a chario, 2. a cource of study in a university”. Kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh pelari atau kereta dalam perlombaan dari awal sampai akhir, kurikulum juga berarti chariot semacam kereta pacu pada zaman dulu yang membawa seseorang dari strar sampai finish.1 Kamus webster juga memberikan penjelasan bahwa kurikulum yang digunakan dalam pendidikan didefenisikan sebagai sejumlah mata pelajaran di sekolah atau mata kuliah di perguruan tinggi yang harus ditempuh untuk mencapai suatu ijazah atau tingkat, kurikulum juga berarti keseluruhan pelajaran yang disajikan oleh suatu lembaga pendidikan.2 Dalam pandangan Zais (1976:1) Nasution mengidentifikasikan kurikulum dalam empat segi yakni kurikulum dapat dilihat sebagai produk, kurikulum dapat dipandang sebagai program, kurikulum dipandang sebagai hal-hal yang diharapkan akan dipelajari siswa dan kurikulum sebagai pengalaman siswa.
Defenisi yang dikemukakan oleh ahli di atas secara substantif tidaklah bertentangan dan masing-masingnya memiliki key word dan penekanan pada aspek perencanaan. Perencanaan kurikulum disusun sesuai kebutuhan masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum yang disusun dengan perencanaan yang matang akan memberikan kemudahan dalam tahap implementasi. Apabila tahap perencanaan tidak dipersiapkan sebaik mungkin maka dikhawatirkan pembelajaran yang dilakukan akan menjauhi pencapaian tujuan. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 1989 juga disebutkan bahwa “kurikulum merupakan seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar”. Dalam rencana kurikulum sudah tergambar semua yang akan dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar serta model peserta didik yang akan dibentuk

Evaluasi Kurikulum
Evaluasi adalah perbuatan pertyimbangan berdasarkan seperangkat kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan.3
Evaluasi berisikan informasi yang menggambarkan secara keseluruhan kinerja dalam proses belajar mengajar. Menurut Murray Print (1993:187) ”Evaluasi adalah sumber informasi bagi staekeholdier pendidikan untuk mengetahui pencapain kinerja dalam proses belajar mengajar sekaligus menentukan kebijakan pendidikan maupun keputusan dalam pengembangan kurikulum pada periode selanjutnya.4
Phil Delta Kappa National Study Committe on Evaluation (Brady, 1992:236) menjelaskan bahwa evaluasi adalah proses menggambarkan, mendapatkan, dan menyediakan informasi yang berguna untuk pertimbangan pengambilan keputusan. 5
Tujuan melakukan evaluasi bermacam-macam dan sangat tergantung pada kebutuhan pihak-pihak yang melakukannya. Akan tetapi yang paling penting ada tiga tujuan melakukan evaluasi yaitu pertama mengetahi hingga menetukan manakah siswa yang mencapai kemajuan kearah tujuan yang telah ditentukan kedua menilai efektifitas kurikulum ketiga menetukan faktor biaya, waktu, dan tingkat keberhasilan kurikulum.6
Sedangkan menurut murray print evaluasi kurikulum dipergunakan untuk kepentingan: pertama sebagai umpan balik bagi siswa kedua mengetahui sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan ketiga sebagai informasi untuk mengetahui perkembangan dan peningkatan kurikulum keempat membantu siswa dalam mengambil keputusan kelima menjelaskan tujuan yang ingin dicapai keenam membantu pihak lain dalam mengambil keputusan terkait dengan peserta didik selanjutnya print menjelaskan bahwa evaluasi adalah tahap/proses yang terdiri atas pengukuran (measurement) yaitu kalimat yang dipakai untuk melihat pencapaian target dengan menggunakan terminologi kuantitaif (angka) dan penilaian (assessment) adalah juga termasuk dalam cakupan pengukuran dengan menambahkan interprestasi dan representasi atas data-data yang diperoleh dari pengukuran. Maka untuk membuat putusan akhir dari proses evaluasi maka harus mengumpulkan data dari interprestasi penilaian dan hasil pengukuran.
informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi adalah menjadi umpan balik dan sangat berharga bagi pembangunan bangsa7. Lebih lanjut Hamalik menjelaskan evaluasi kurikulum dilakukan pada tujuh komponen yaitu pertama evaluasi mutu pendidikan yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap beberapa kriteria mutu meliputi mutu dalam kriteria intrinsik, kriteria proses pendidikan, tujuan-tujuan ekstrinsik institusi pendidikan, prinsip-prinsip sosial dan institusi pendidikan kedua evaluasi penjajakan dan kebutuhan serta kelayakan kurikulum yaitu keseluruhan secara sistematik untuk menilai semua bentuk kebutuhan ketiga evaluasi program pendidikan yaitu keseluruhan kegiatan evaluasi yang dilakukan terhadap perencanaan, pelaksanaan, dampak, efisiensi, dan keefektifan dengan menggunakan instrumen dan kriteria tertentu yang memberikan informasi bagi bagi kepentingan program pendidikan selanjutnya keempat evaluasi pengembangan kurikulum yaitu penilaian terhadap berbagai tahap pengembangan kurikulum yang dilakukan pada berbagai jenjang pendidikan kelima evaluasi proses belajar mengajar yaitu penilaian yang dilakukan terhadap proses belajar mengajar meliputi metode/strategi yang digunakan, media yang digunakan serta referensi yang dipakai keenam evaluasi isi/bahan ajar yaitu penilaian isi/materi/bahan ajar yang meliputi aspek filsafat dan tujuan diklat, ruang lingkup bahan pengajaran, kebenaran autensitas dan kenyataan, derajat keberartian bahan, edukatif dan metodologis, penggunaan bahasa yang baik dan benar sederhana dan jelas, ketujuh evaluasi pengembangan produk kurikulum yaitu evaluasi terhadap produk-produk pendidikan.
Murray Print secara sederhana hanya membagi evaluasi pada dua hal pertama evaluasi produk yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap siswa atas pencapaian dalam aktifitas belajar kedua evaluasi proses yaitu evaluasi terhadap pengalaman dan aktifitas yang terlibat dalam situasi pembelajaran diperoleh siswa. 8
Ahli-ahli di atas sangat menekankan akan pentingnya evaluasi dilakukan dalam pengembangan kurikulum sebagai proses yang harus dilakukan secara hati-hati dan menyeluruh. Evaluasi adalah proses yang tidak sederhana dan tidak sulit sekiranya perangkat-perangkat evaluasi yang dibutuhkan telah dipersiapkan sedini mungkin. Hal yang paling penting dipersiapkan dalam melakukan evaluasi adalah indikator evaluasi yang harus jelas dan kelengkapan data yang akan dipergunakan dalam evaluasi. Sekiranya dua hal ini disediakan dengan baik dan lengkap maka evaluasi akan menjai proses yang sederhana dan mudah untuk dilakukan.
memberikan arahan agar sekiranya evaluasi dilakukan berdasarkan pertama determinan kurikulum yaitu orientasi filosofis, konteks sosial ekonomi, hakekat pelajar, hekakat bahan pengajaran kedua harapan-harapan golongan klien dan konsumen ketiga bukti mengenai tingkat produktifitas dengan mempertimbangkan hasil belajar, biaya dan waktu.9

Penutup
.evaluasi kurikulum ialah perbuatan pertimbangan berdasarkan seperangkat kriteria yang disepakatio dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam pola pemikiran evaluasi kurikulum dapat dipahami bahwa betapa pentingnya evaluasi kurikulum bagi seorang guru bidang studi, kepala sekolah, kandep dan kanwil.
evaluasi kurikulum dilakukan pada tujuh komponen yaitu pertama evaluasi mutu pendidikan yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap beberapa kriteria mutu meliputi mutu dalam kriteria intrinsik, kriteria proses pendidikan, tujuan-tujuan ekstrinsik institusi pendidikan, prinsip-prinsip sosial dan institusi pendidikan kedua evaluasi penjajakan dan kebutuhan serta kelayakan kurikulum yaitu keseluruhan secara sistematik untuk menilai semua bentuk kebutuhan ketiga evaluasi program pendidikan yaitu keseluruhan kegiatan evaluasi yang dilakukan terhadap perencanaan, pelaksanaan, dampak, efisiensi, dan keefektifan dengan menggunakan instrumen dan kriteria tertentu yang memberikan informasi bagi bagi kepentingan program pendidikan selanjutnya keempat evaluasi pengembangan kurikulum yaitu penilaian terhadap berbagai tahap pengembangan kurikulum yang dilakukan pada berbagai jenjang pendidikan kelima evaluasi proses belajar mengajar yaitu penilaian yang dilakukan terhadap proses belajar mengajar meliputi metode/strategi yang digunakan, media yang digunakan serta referensi yang dipakai keenam evaluasi isi/bahan ajar yaitu penilaian isi/materi/bahan ajar yang meliputi aspek filsafat dan tujuan diklat, ruang lingkup bahan pengajaran, kebenaran autensitas dan kenyataan, derajat keberartian bahan, edukatif dan metodologis, penggunaan bahasa yang baik dan benar sederhana dan jelas, ketujuh evaluasi pengembangan produk kurikulum yaitu evaluasi terhadap produk-produk pendidikan.

Daftar Pustaka
Hamalik,Oemar. Evaluasi Kurikulum. Remaja Rosdakarya.bandung. 1989
Nasution, S. Asas-asas Kurikulum. Bumi Aksara.jakarta 2006
Nasution, S. Kurikulum dan Pengajaran. Bumi Aksara.jakarta.1999
http//evaluasi kurikulum/2010/10/26.com





























1Nasution, S. Asas-asas Kurikulum. Bumi Aksara.jakarta 2006.hal:1
2 Ibid hal 9
3 Dr.oemar hamqalik,evaluasi kurikulum,remaja rosdakarya,bandung,hal 2
4 http//evaluasi kurikulum/2010/10/26.com
5 http//evaluasi kurikulum/2010/10/26.com
6 Nasution. Kurikulum dan Pengajaran. Bumi Aksara.jakarta .1999.hal:88
7Dr.oemar hamalik,evaluasi kurikulum,remaja rosdakarya,1993,hal 32-110
8http//evaluasi kurikulum/2010/10/26.com

9 S. nasution, Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta. Bumi Aksara,1999,hal 89

Tidak ada komentar:

Posting Komentar